Baturaja Sum-Sel, Garudaokuraya.com _ Diduga atas perintah oknum anggota Dewan DPRD kabupaten OKU gembok pagar dan turunkan portal gerbang masuk keluar sekeretariat DPRD kabupaten OKU (Selasa 04 Juli 2023).
Dugaan permasalahan menurut rumor dibicarakan banyak orang dikarenakan adanya titipan oknum anggota Dewan yang menitip siswa baru pada beberapa sekolah di OKU tetapi tidak diterima saat PPDB online 2023-2024.
Adapun dugaan lainnya bahwa tutupnya gerbang kantor DPRD OKU karena adanya hubungan yang kurang harmonis antara pejabat eksekutif dan legislatif akhir-akhir ini.
Prihal dugaan dan kabar rumor tersebut sepertinya bisa jadi benar adanya dikarenakan saat gerbang kantor DPRD OKU dibuka siang tadi tiba-tiba ada pihak utusan salah satu sekolah di OKU yang datang yang katanya di undang oleh Komisi I DPRD OKU, begitu juga dugaan kurang harmonisnya pejabat eksekutif dan legislatif kabupaten OKU akhir-akhir ini, adanya photo yang diturunkan berikut meja kursi rapat SKPD yang dialihkan dari ruang rapat paripurna DPRD OKU.
Tidak pernah terjadi selama ini pada hari kerja gerbang pagar kantor sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Ogan Komering Ulu (OKU) ditutup sehingga banyak menimbulkan pertanyaan masyarakat dan insan pers yang selama ini sering mangkal di gedung wakil rakyat tersebut.
Kejadian aneh ini pun tidak lepas dari sorotan masyarakat banyak termasuk aktivis, LSM dan Media, salah satu Warga dkk memberikan komentar.
“Aneh !!! Emang gedung ini milik mereka anggota Dewan saja main gembok seenak perut mereka dimana ini jelas masih hari dan jam kerja, kalau memang mereka tidak ingin lagi kerja silahkan mengundurkan diri karena buka cuma mereka yng bisa kerja dan bila perlu nanti akan kami pasang baliho kalau gedung DPRD OKU tidak lagi dipakai dan akan dijual”. Ucap Josi Robert.
“Bagaimana masyarakat ataupun kedinasan yang mempunyai urusan menyampaikan keluhan saran dan kerja sama bila kantor ini ditutup digembok, ini sudah menyalahi aturan dimana mereka tidak sepatutnya berbuat seperti itu dengan menggembok gapura pagar sekretariat gedung kantor DPRD OKU, justru perbuatan ini mencoreng citra kinerja DPRD OKU”.tambah Josi
Dilain tempat tepatnya di Taman kota Baturaja juga banyak terjadi perbincangan kalangan masyarakat terkait gedung DPRD OKU digembok.
“Ini terjadi pasti bukan cuma masalah titipan siswa yang tidak diterima masuk sekolah saja, pasti ada masalah antara eksekutif dan legislative yang kurang harmonis”. ujar teman-teman aktivis dan media serta masyarakat dalam obrolan mereka di Taman Kota sembari memandang gedung DPRD OKU yang masih nampak tergembok.
“Unsur Politik-politikan yang konyol dan terkesan seperti anak-anak ini lah dapat merusak citra mereka sendiri baik DPRD OKU maupun Pemerintahan OKU di mata masyarakat,” ujar salah seorang sambil tertawa bersama teman-temannya yang lain”.
Bahkan sejumlah komentar di ruang public seperti di group WhatsApp Imformasi Masyarakat OKU persoalan tutupnya gerbang kantor sekretariat DPRD OKU menjadi pembahasan yang hangat dan ramai.
Sekretaris DPRD OKU, A.Karim yang ditanyai persoalan di tutup dan digemboknya pagar Kantor DPRD OKU dia sendiri tidak mengetahui apa persoalaannya.
“Saya tidak tahu dan sangat kaget mengapa gerbang pagar kantor DPRD OKU ditutup dan di gembok dan kami sudah bertanya mengenai siapa oknum yang menutup dan menyuruh menutupnya maupun siapa oknum yang memerintahkan membuka gembok dan pagar tadi, seterusnya nanti akan kita lihat di CCTV biar tau kejelasannya dan permasalahan apa yang menjadi sebabnya juga saya tidak tau sama sekali ” katanya.
Rumor terbaru diterima dari banyak pembicaraan kemungkinan besar ditutup dan digemboknya pagar kantor sekretariat DPRD OKU terkait hubungan yang kurang harmmonis antara komisi I DPRD OKU yang bermitra dengan sekretariat dewan (sekwan) yang memutuskan dan mengembalikan pegawai-pegawai sekwan ke habitatnya (Pemkab OKU) serta Pejabat dan pegawai sekretariat DPRD OKU pun diusir sehingga mereka pindah kantor ke Pemda dan tadi malam mengangkuti peralatan kantor meja kursi lemari dll kekantor Pemda OKU, tetapi saat berita ini diterbit semua dugaan itu belum bisa menjadi kesimpulan atau kebenaran.(Red)